PROMOSI KESEHATAN

BERSAMA MEWUJUDKAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT SECARA MANDIRI

Sabtu, 02 Februari 2013

Aspek Psikologi dalam Kesehatan

Psikologi Kesehatan adalah aspek-aspek ilmu psikologi yang bermanfaat ketika digunakan di dalam dunia kesehatan. Sebagai contoh, seorang dokter harus bisa mengendalikan psikis pasiesnnya dan bukan hanya sebagai orang yang dibayar dan harus memberi resep obat.
Ketika pasien mempunyai sakit parah, maka sebagai dokter yang baik, ia harus dapat membangkitkan semangat dan motivasi pasien untuk dapat sembuh dari penyakitnya. Lebih dari itu, dokter juga harus mengetahui bagaimana keadaan mental pasien berkaitan dengan kesehatannnya.
Sesuai dengan Matarazzo, psikologi kesehatan adalah adalah suatu agregat dari specific educational, dan kontribusi scientific professional, dari disiplin psikologi, untuk memajukan atau memelihara kesehatan, termasuk juga didalamnya penanganan penyakit dan aspek-aspek lain yang terkait dengannya.
Psikologi kesehatan dipandang sebagai pengetahuan psikis dan sosial yang dapat digunakan dan bermanfaat untuk mengurangi stress psikis yang disebabkan oleh penyakit. Psikologi kesehatan dapat dimanfaatkan untuk berbagai situasi dan kondisi.



Beberapa manfaat psikologi kesehatan adalah sebagai berikut.

·      Ketika pasien menunjukkan tingkah laku yang berbeda karena sakitnya, misal depresi atau frustrasi, atau dalam tingkat ringan seperti kekurangan motivasi untuk sembuh.
·      Memprediksi tingkah laku pasien ketika ia melalui tingkatan penyakit tertentu. Langkah ini sebagai bentuk pencegahan dini terhadap timbulnya masalah-masalah psikis.
·      Mengumpulkan data tentang sikap dan pemikiran pasien ketika sakit di masa lalu.
·      Mengevaluasi peran psikologi dalam perawatan pasien.
·  Psikologi kesehatan juga digunakan untuk memberikan contoh bagaimana seharusnya berpikir dan bertingkah laku kepada orang yang sakit.


Selain itu terdapat beberapa ilmu psikologi kesehatan dasar yang harus dilakukan untuk menghindari penyakit. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah melakukan hal-hal baik secara disiplin.
  
    Beberapa tips psikologi kesehatan berikut dapat membantu anda untuk diterapkan secara rutin.
·      Tidur tujuh sampai delapan jam setiap hari
·      Setiap hari sarapan
·      Tidak memakan cemilan diantara jam makan yang satu ke yang berikutnya
·      Bobot tidak melampaui limit batas gemuk
·      Tidak merokok
·      Tidak mengkonsumsi alkohol
·      Melakukan aktivitas fisik secara teratur.


 






 

Senin, 28 Januari 2013

Posyandu dan Perannya Bagi Kesehatan Masyarakat

Posyandu yang sudah ada dimasyarakat saat ini sangat berperan dalam mendukung pencapaian pembangunan kesehatan ibu dan anak. Dengan program Posyandu Balita di masing-masing kelurahan seperti kelurahan Banggae, Pangali-ali, dan Galung yang selama ini berjalan dengan baik dan rutin dilakukan satu kali dalam satu bulan dan pembinaan yang dilakukan oleh Puskesmas secara bergantian di masing-masing Posyandu yang sudah tersebar di masing-masing kelurahan tersebut sangat membantu masyarakat utamanya kesehatan ibu dan anak..
Ada lima program prioritas yang dilakukan oleh Posyandu yaitu : KB, KIA, gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Dengan program tersebut terbukti dapat menurunkan angka kematian bayi dan balita. Partisipasi masyarakat dalam mendukung terlaksananya Posyandu Balita ini sangat penting, tanpa keikutsertaan mereka ke Posyandu maka program ini tidak akan dapat berjalan dengan baik. Dengan keaktifan mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu dapat mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan pada balita.
Keaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan anaknya. Sikap ibu balita untuk menyadari bahwa posyandu merupakan hal yang utama untuk menigkatkan derajat kesehatan ibu balita, hal ini dapat menimbulkan perilaku positif ibu balita tentang posyandu. Sikap ibu balita yang positif akan mempengaruhi perubahan perilaku yang positif. Dengan didasari pengetahuan yang baik dan sikap positif terhadap posyandu, maka Ibu akan senantiasa berupaya datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sangat berguna bagi anak-anak mereka, dan tentunya bagi ibu itu sendiri.
Banyak program dan fasilitas yang disediakan pemerintah akan menjadi sia-sia jika ibu dan balita tidak datang ke posyandu. Misalnya, pemberian imunisasi. 1 botol vaksin (DPT/HB, Campak) rata-rata untuk dipakai 10 sasaran (10 dosis), 1 vaksin BCG untuk > 60 dosis/sasaran. Jika sasaran yang diimunisasi sangat sedikit, misalnya yang diimunisasi BCG hanya 5 bayi, DPT/HB 3 bayi, maka indeks pemakaian vaksin juga sangat kecil. Sedangkan vaksin yang sudah dibuka (walaupun dipakai sedikit) tidak bisa digunakan lagi untuk hari berikutnya, dan harus dimusnahkan.

Salah satu faktor yang juga terkait kurangnya pemanfaatan posyandu adalah masalah gizi balita. Permasalahan gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar, dan masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari melalui kegiatan posyandu, sehingga posyandu sebagai layanan kesehatan yang sangat dekat pada masyarakat sangat berperan penting dalam deteksi dini masalah gizi. Deteksi dini balita gizi buruk adalah kegiatan penentuan status gizi balita melalui KMS (yaitu dari berat badan menurut umur) dan tanda-tanda klinis pada balita yang dilakukan oleh orang tua. Dengan melakukan penimbangan setiap bulan di posyandu maka status gizi dan jalur pertumbuhan anak dapat selalu terpantau, sehingga bila ditemukan kelainan dalam grafik pertumbuhan akan segera terdetesi dan akan mudah untuk melakukan perbaikan status gizi anak. Deteksi dini ini juga perlu diimbangi dengan penyuluhan serta pemberian makanan tambahan.
Apa saja Manfaat POSYANDU bagi masyarakat ?
1. Pertumbahan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang/gizi buruk.
2. Bayi dan anak balita mendapat Kapsul Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus.
3. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
4. Ibu hamil terpantau berat badannya dan memperoleh Tablet Tambah Darah serja imunisasi Tetanus Toxoid.
5. Ibu nifas memperoleh Kapsul Vitamin A dan Tablet Tambah Darah.
6. Stimulasi tumbuh kembang balita dengan fasilitas alat permainan edukatif di posyandu, dan mendeteksi dini tumbuh kembang
7. Anak belajar bersosialisasi dengan sesame balita dan orang tua.
8. Memperoleh penyuluhan kesehatan tentang kesehatan ibu dan anak.
9. Apabila terdapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui akan dirujuk ke Puskesmas
10. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak batita.
Banyak manfaat posyandu yang bisa diperoleh ibu dan balita. Semua fasilitas tersebut disediakan secara gratis. Sudah selayaknya masyarakat memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh pemerintah tersebut. Walaupun gratis, pelayanan tersebut bukanlah sesuatu yang murah. Jika diuangkan, biaya untuk pembelian vaksin, vitamin, dan berbagai logistik posyandu tentulah sangat mahal. Hal ini dapat dibuktikan jika kita mengimunisasikan anak kita ke Lembaga Pelayanan Kesehatan Swasta, biaya 1 kali imunisasi bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ribu rupiah.
Oleh karena itu, setiap keluarga diharapkan aktif memanfaatkan fasilitas di posyandu. Keluarga yang aktif ke posyandu adalah keluarga yang rutin membawa anaknya ke posyandu setiap bulan. Sesibuk apapun orang tua, perlu menyempatkan diri sebulan sekali ke posyandu. Jika orang tua tidak sempat ke posyandu, maka tidak ada salahnya memnta bantuan orang lain atau pengasuh untuk mengantar anak ke posyandu. Posyandu bukan hanya tempat untuk mendapatkan imunisasi saja, tetapi juga memantau pertumbuhan berat badan, deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta melakukan stimulasi tumbuh kembang balita melalui alat permainan edukatif yang tersedia di posyandu.
Mengapa Tidak Datang Ke Posyandu?
Beberapa alasan yang sering dikemukakan ibu yang tidak datang ke posyandu antara lain :
1. Jumlah balita yang terdapat di dalam keluarga, mempengaruhi kunjungan ibu ke posyandu, dimana keluarga yang memiliki jumlah balita sedikit maka ibu akan lebih sering datang ke posyandu. Akan sangat sulit bagi ibu membawa beberapa anak sekaligus ke posyandu. Kalaupun ibu mau datang ke posyandu, biasanya yang dibawa adalah anak terkecil yang belum mendapat imunisasi lengkap. Kadangkala ibu sama sekali tidak datang ke Posyandu walaupun ada bayinya yang belum mendapat imunisasi, dengan alasan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, anaknya yang rewel, rumah berantakan, dan sebagainya.
2. Tingkat pengetahuan keluarga, dimana keluarga yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan, tanda, dan gejala sehubungan dengan pertumbuhan anggota keluarganya, maka keluarga tersebut akan segera melakukan tindakan untuk meminimalkan dampak yang lebih buruk lagi terhadap kondisi anggota keluarganya. Semakin terdidik keluarga maka semakin baik pengetahuan keluarga tentang kesehatan.
3. Faktor geografi, dimana letak dan kondisi geografis wilayah tersebut. Kondisi geografis diantaranya jarak dan kondisi jalan ke tempat pelayanan kesehatan sangat berpengaruh terhadap keaktifan membawa balitanya ke posyandu.
4. Dukungan keluarga terdekat / suami। Ibu atau pengasuh balita akan aktif ke posyandu jika ada dorongan dari keluarga terdekat. Dukungan keluarga rangat berperan dalam memelihara dan mempertahankan status gizi balita yang optimal. Keluarga merupakan sistem dasar dimana perilaku sehat dan perawatan kesehatan diatur, dilaksanakan, dan diamankan, keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifat preventif dan secara bersama-sama merawat anggota keluarga. Keluarga mempunyai tanggung jawab utama untuk memulai dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh para professional perawatan kesehatan.
5. Usia Ibu. Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya risk serta sifat resistensi. Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu tersebut. Ibu-ibu muda (usia 18-24 tahun) yang masih awam tentang posyandu dan imunisasi (punya anak pertama) biasanya rajin datang ke posyandu karena masih penasaran akan kegiatan di posyandu. Akan tetapi ibu muda lainnya tampak enggan ke posyandu karena mereka lebih asik dengan kegiatannya sendiri atau ngobrol bersama teman-temannya. Seiring dengan bertambahnya usia, dan anaknya tumbuh dan berkembang, ibu akan mengetahui betapa pentingnya kesehatan anak. Sehingga ibu akan berupaya mengimunisasikan anaknya sampai lengkap।
6. Pekerjaan ibu. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang, dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Bagi pekerja wanita, mereka adalah ibu rumah tangga yang sulit lepas begitu saja dari lingkungan keluarga. Wanita mempunyai beban dan hambatan lebih berat dibandingkan rekan prianya. Dalam arti wanita harus lebih dulu mengatasi urusan keluarga, suami, anak dan hal-hal yang menyangkut urusan rumah tangganya, termasuk urusan imunisasi anaknya. Sebagai Ibu yang baik, sekalipun dia bekerja, dia harus tetap memperhatikan kesehatan anaknya, termasuk dalam menjamin pemberian imunisasi secara lengkap.
Untuk ibu-ibu dan masyarakat yang belum mengunjungi posyandu balita, mulai saat ini mari dengan kesadaran yang didasari keiklasan untuk menyegerakan ke posyandu pada jadwal yang telah ditentukan dimasing-masing RW.

Rabu, 23 Januari 2013

Konsep Pelayanan Prima

Hay pembaca yang budiman....
Semoga Anda tetap dalam keadaan sehat wal aafiyat

Saya sedikit akan berbagi pengetahuan seputar pelayanan prima dalam pelayanan kesehatan di puskesmas. Kita sudah tahu bahwa tujuan pelayanan kesehatan di puskesmas agar mencapai kepuasan pelanggang baik internal maupun eksternal. Pelanggang internal kita adalah sesama rekan sejawat dalam melaksanakan pekerjaan, sedangkan pelanggang eksternal kita adalah masyarakat yang datang berobat ke puskesmas. Tentu saja ada standar yang menjadi patokan kita untuk memberikan pelayanan prima kepada pelanggang.

 Pelayanan prima itu ibarat pelayanan kesehatan  bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai dengan Standart Operating Procedure ( SOP ) pelayanan kesehatan. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas secara terus menerus dengan Manajemen Kualitas Terpadu ( Total Quality Management ).Beberapa istilah yang kerap didengungkan oleh banyak kalangan seperti "Puskesmas Idaman yang bermutu", "Puskesmas Idola", dan sebagainya merupakan cikal bakal untuk mewujudkan pelayanan prima. Istilah-istilah ini memang memiliki makna tersendiri yang jika dapat dipahami dan diaplikasikan maka akan sangat berkontribusi dalam peningkatan layanan kesehatan khususnya di puskemas.
 
” Puskesmas Idaman yang bermutu ”, merupakan visi Puskesmas Idaman, sedangkan strategi yang dipakai untuk mewujudkannya adalah dengan (1) meningkatkan mutu tenaga kesehatan ” PusKesMas ” yang mencakup tiga aspek ” Pus ” , ” Kes ” , dan ” Mas ”. Adapun rincian ketiga aspek tersebut adalah PUS : merupakan singkatan : Profesionalisme, Unggul dan Santun, KES : merupakan singkatan : Komitmen, Etika , dan Semangat atau Motivasi yang tinggi dan MAS : merupakan singkatan dari Manusiawi, Asuh dan Simpati (2) meningkatan mutu pelayanan kesehatan ” Idaman ” yang mencakup empat aspek ” Indah , Damai , Aman dan Nyaman ”.
 
Untuk mencapai visi Puskesmas Idaman tersebut diatas, ditetapakan misi sebagai berikut :
1. Memastikan Pelanggan Puskesmas.
2. Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas.
3. Menata Mindset Tim Pelayanan Prima di Puskesmas Idaman.
4. Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut mengambil keputusan dan memberikan saran 
    dalam pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.
5. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan pada Pelanggan.
6. Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan ”Customer Market 
    Relationship”.
7. Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
 
Puskesmas Rawat Inap ”IDOLA” adalah Puskesmas rawat inap dengan fasilitas ruangan yang Indah dan rapi, suasana pelayanan yang Damai, memperlakukan pasien secara Obyektif, menangani pasien secara Lancar serta Aman, sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
 
Puskesmas Rawat Inap “IDOLA” dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, menggunakan strategi “SENYUM” dengan rincian sebagai berikut:
”S”:      Sambut pasien dengan senyum dan salam yang hangat
”E”:      Eksplorasi dan bantu menemukan masalah kesehatan pasien
”N”:      Niat yang tulus untuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien dengan kemampuan terbaik
”Y”:      Yakinkan pada pasien bahwa kita akan menangani pasien secara:
”U”:      Umum, artinya memperlakukan semua pasien secara adil tanpa membedakan status sosial, 
           suku, agama, maupun politik.
”M”:     Mutu, artinya pelayanan kesehatan yang kita berikan adalah sesuai standar profesi dan 
           memuaskan pelanggan.
 
” Pasien sembuh dan puas”, merupakan visi Puskesmas Idola, untuk mencapai visi tersebut diatas, ditetapkan misi sebagi berikut:
1.  Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional, unggul dan berkualitas. SDM yang 
     dimaksud terdiri dari:  dokter spesialis empat besar (bedah, kandungan dan kebidanan, anak dan 
     penyakit dalam), dokter umum, bidan, perawat, nutrisionis dan administrasi.
2.  Melengkapi dan menyajikan sarana dan prasana Puskesmas Rawat Inap yang bersih dan rapi.
3.  Menata Mindset Tim Pelayanan Prima di Puskesmas Rawat Inap ”IDOLA”.
4.  Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas.
5.  Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan pada Pelanggan.
6.  Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan ”Customer Market 
     Relationship”.
7.  Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
   
Kebijakan Puskesmas Idaman
1   Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan: profesioanal sesuai dengan 
     pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan pelayanan.
2.  Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter gigi memakai 
      jas dokter pada saat melayani pasien.
3.  Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
4.  Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dibantu sepenuhnya 
     apa keperluannya datang ke Puskesmas.
5.  Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan
6.  Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi yang tinggi untuk 
     melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas
7.  Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga memberi kenyamanan 
     pada pasien dan tenaga kesehatan yang melayaninya
8.  Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana hiburan yang sesuai dengan 
     harapan pasien
9.  Kamar mandi dan WC dibuat bersih, tidak berbau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari
10. Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan segar
11.Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan pertemuan pemecahan 
     masalah di Dinas Kesehatan
12.Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta ditindaklanjuti dengan 
     perbaikan pelayanan kesehatan
13.Manajemen Puskesmas Idaman berpedoman pada SK Menkes RI No: 128/MENKES/SK/II/2004 
     tentang: Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
 
Kebijakan Puskesmas Idola
1.  Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan harus profesional sesuai dengan 
     pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan pelayanan 
     kepada pelanggan.
2.  Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter gigi memakai 
     jas dokter pada saat melayani pasien.
3.  Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
4.  Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dengan strategi 
     ”SENYUM” dibantu sepenuhnya menyelesaikan masalah kesehatannya
5.  Tenaga kesehatan harus cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan
6.  Pegawai Puskesmas Rawat Inap mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi yang tinggi 
     untuk melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas Rawai Inap
7.  Ruang pelayanan rawat inap ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga memberi kenyamanan 
     pada pasien serta tenaga kesehatan yang melayaninya
8.  Kamar mandi dan WC dibuat bersih, tidak berbau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari
9.  Lingkungan Puskesmas dibuat taman untuk mewujudkan suasana asri dan segar
10.Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan pertemuan pemecahan 
     masalah di Dinas Kesehatan
11. Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta ditindaklanjuti dengan 
      perbaikan pelayanan rawat inap

........................
Dari berbagai sumber dengan beberapa perubahan>>>

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons